tag:blogger.com,1999:blog-58980655797408274552024-02-19T23:39:37.211+07:00Pencak Silat NU Pagar Nusa PonorogoOrang yang sempurna imannya tidak akan meninggalkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah sekalipun terdapat ribuan alasan untuk meninggalkannya - Sayyid Abdullah Al-HaddadBlack Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-48513652552035264552013-11-22T13:27:00.001+07:002013-11-23T10:45:33.526+07:00Pagar Nusa Ponorogo Siapkan Atlet Kejuaraan Kapolres Cup 2013<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-WbkVoXwM2PU/Ui787foU0SI/AAAAAAAAG0g/1D-AAsvh5Zg/s1600/Logo+Pagar+Nusa+2013.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-WbkVoXwM2PU/Ui787foU0SI/AAAAAAAAG0g/1D-AAsvh5Zg/s320/Logo+Pagar+Nusa+2013.jpg" width="320" /></a></div>
<b>Pagar Nusa Cabang Ponorogo</b> kemarin (21/11/2013) menyiapkan beberapa atlet untuk mengikuti kejuaraan <b>Kapolres Cup Ponorogo 2013</b> dengan mengadakan seleksi atlet intern se Pagar Nusa Ponorogo. Dalam kejuaraan Kapolres Cup ini Pagar Nusa menerjunkan atlet Remaja kelas A, B, dan C, sedangkan untuk Dewasa menurunkan kelas A sampai J dengan usia maksimal 33 tahun dan berat badan maksimal 90 Kg.
Perlu kita acungi jempol dan kita beri dukungan penuh untuk para atlet yang akan mengikuti pertandingan ini. Sungguh luar biasa, sebelum menentukan atlet yang akan mengikuti kejuaraan, intern Pagar Nusa Ponorogo mengadakan seleksi atlet terlebih dahulu yang di ikuti oleh beberapa perguruan Pencak Silat yang diwadahi oleh Pagar Nusa yaitu <a href="http://gasud.com/" target="_blank"><b>GASMI</b></a>, <b>CIMANDE</b>, BHATARA PERKASA, dan SAPERTI. Untuk masing masing perguruan tersebut mengirimkan atlet atletnya untuk diseleksi di Kantor <b>NU Cab Ponorogo</b>. Dan hasilnya, ratusan atlet dari perwakilan tiap tiap elemen yang ada akirnya lolos seleksi untuk mengikuti <b>Kapolres Cup Ponorogo</b> yang akan dilaksanakan besuk pada 29 November sampai 1 Desember 2013 yang bertempat di <b>GOR Singodimedjo Ponorogo</b>. Semoga para atlet atlet <b>Pagar Nusa Ponorogo</b> bisa bertanding dengan maksimal dan sportif sehingga bisa menjadi tauladan bagi calon calon atlet berikutnya.<br />
<br />
Penulis: Ardy Baskoro</div>
Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-40321283174743114302013-06-24T11:00:00.000+07:002013-11-23T10:47:19.898+07:00Gus Maksum Sang Pendekar NU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div style="text-align: center;">
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF1Bhb94HV1zcjGHB2X-uZhjUhy9DTvP2zTBvSO3yGyb94oemEdFtaJ95C4N08e2CoqK9HsgDudYD5-YAix6x-9xb1dDEujSuRGAXPu1TiJ1Jp3yp05cMrQ8QHHGzKJkv1aRWrTkMSwYU/s1600/Sang+Pendekar+NU.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF1Bhb94HV1zcjGHB2X-uZhjUhy9DTvP2zTBvSO3yGyb94oemEdFtaJ95C4N08e2CoqK9HsgDudYD5-YAix6x-9xb1dDEujSuRGAXPu1TiJ1Jp3yp05cMrQ8QHHGzKJkv1aRWrTkMSwYU/s1600/Sang+Pendekar+NU.jpg" width="247" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang warga Nahdliyin sudang barang tentu mengenal sosok yang satu ini, beliau adalah Gus Maksum yang selama ini terkenal akan kesaktian ilmu kanuragannya. Beliau ini adalah seorang Kyai yang menjadi teladan bagi santri pondok pesantren Lirboyo Kediri. Beliau adalah seorang Kyai yang mumpuni dalam bidang pencak silat. Semasa hidupnya, beliau sangat mencintai olah raga pencak silat sehingga beliau di samping di kenal sebagai seorang Kyai tetapi beliau juga dikenal sebagai seorang yang sakti mandraguna, bahkan nama beliau hingga saat ini masih tetap harum di dalam dunia Persilatan.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kehidupan beliau memang selalu identik dengan dunia persilatan, pastinya kita tidak asing lagi dengan nama “ PAGAR NUSA ” yaitu ikatan pencak silat Nahdlatul Ulama yang dididirikan pada tanggal 3 januari 1986 di pondok pesantren Lirboyo oleh para kyai-kyai NU dan sekaligus mengukuhkan Gus Ma’sum sebagai ketua.<br />
<br />
Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, beliau adalah salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil beliau belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan.<br />
<br />
Beliau berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai Terompah (bakiak). Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “jadug” di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Beliau suka memelihara binatang yang tidak umum. Misalnya beliau memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan sejenisnya namun kali ini hewan peliharaan Gus Maksum yang tersisa saat ini tinggal Buaya dan burung Kasuari.<br />
<br />
Dikalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong (konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum), punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga (dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui PAGAR NUSA.<br />
<br />
Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” (PAGAR NUSA) Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.<br />
<br />
Kharisma Gus Maksum masih dirasakan oleh banyak orang, terutama warga Kediri, Jawa Timur, terkhusus aggota perguruan Pagar Nusa. Meski almarhum sudah pergi menghadapIlahi lima tahun silam, namun tak membuat para santrinya merasa kehilangan panutan. Kini Kyai yang dikenal punya banyak ilmu kejadugan (kanoragan, Red) itu terasa hadir dalam banyak kerumunan santri yang selalu merindukan seorang panutan sebagai mana Gus Ma’sum.<br />
<br />
SEJARAH RINGKAS CIMANDE<br />
<br />
Semua komunitas Maenpo Cimande sepakat tentang siapa penemu Maenpo Cimande, semua mengarah kepada Abah Khaer (penulisan ada yang: Kaher, Kahir, Kair, Kaer dsb. Abah dalam bahasa Indonesia berarti Eyang, atau dalam bahasa Inggris Great Grandfather). Tetapi yang sering diperdebatkan adalah dari mana Abah Khaer itu berasal dan darimana dia belajar Maenpo. Ada 3 versi utama yang sering diperdebatkan, yaitu:<br />
<br />
1. Versi Pertama<br />
<br />
Ini adalah versi yang berkembang di daerah Priangan Timur (terutama meliputi daerah Garut dan Tasikmalaya) dan juga Cianjur selatan. Berdasarkan versi yang ini, Abah Khaer belajar Silat dari istrinya. Abah Khaer diceritakan sebagai seorang pedagang (dari Bogor sekitar abad 17-abad 18) yang sering melakukan perjalanan antara Batavia, Bogor, Cianjur, Bandung, Sumedang, dsb. Dan dalam perjalanan tersebut beliau sering dirampok, itu terjadi sampai istrinya menemukan sesuatu yang berharga.<br />
<br />
Suatu waktu, ketika Abah Khaer pulang dari berdagang, beliau tidak menemukan istrinya ada di rumah... padahal saat itu sudah menjelang sore hari, dan ini bukan kebiasaan istrinya meninggalkan rumah sampai sore. Beliau menunggu dan menunggu... sampai merasa jengkel dan khawatir... jengkel karena perut lapar belum diisi dan khawatir karena sampai menjelang tengah malam istrinya belum datang juga.<br />
<br />
Akhirnya tak lama kemudian istrinya datang juga, hilang rasa khawatir... yang ada tinggal jengkel dan marah. Abah Khaer bertanya kepada istrinya... "ti mana maneh?" (Dari mana kamu?) tetapi tidak menunggu istrinya menjawab, melainkan langsung mau menempeleng istrinya. Tetapi istrinya malah bisa menghindar dengan indahnya, dan membuat Abah Khaer kehilangan keseimbangan. Ini membuat Abah Khaer semakin marah dan mencoba terus memukul... tetapi semakin mencoba memukul dengan amarah, semakin mudah juga istrinya menghindar. Ini terjadi terus sampai Abah Khaer jatuh kecapean dan menyadari kekhilafannya... dan bertanya kembali ke istrinya dengan halus "ti mana anjeun teh Nyi? Tuluy ti iraha anjeun bisa Ulin?" (Dari mana kamu? Lalu dari mana kamu bisa "Main"?).<br />
<br />
Akhirnya istrinya menjelaskan bahwa ketika tadi pagi ia pergi ke sungai untuk mencuci dan mengambil air, ia melihat Harimau berkelahi dengan 2 ekor monyet. (Salah satu monyet memegang ranting pohon.) Saking indahnya perkelahian itu sampai-sampai ia terkesima, dan memutuskan akan menonton sampai beres. Ia mencoba mengingat semua gerakan baik itu dari Harimau maupun dari Monyet, untungnya baik Harimau maupun Monyet banyak mengulang-ngulang gerakan yang sama, dan itu mempermudah ia mengingat semua gerakan. Pertarungan antara Harimau dan Monyet sendiri baru berakhir menjelang malam.<br />
<br />
Setelah pertarungan itu selesai, ia masih terkesima dan dibuat takjub oleh apa yang ditunjukan Harimau dan Monyet tersebut. Akhirnya ia pun berlatih sendirian di pinggir sungai sampai betul-betul menguasai semuanya (Hapal), dan itu menjelang tengah malam.<br />
<br />
Apa yang ia pakai ketika menghindar dari serangan Abah Khaer, adalah apa yang ia dapat dari melihat pertarungan antara Harimau dan Monyet itu. Saat itu juga, Abah Khaer meminta istrinya mengajarkan beliau. Ia berpikir, 2 kepala yang mengingat lebih baik daripada satu kepala. Ia takut apa yang istrinya ingat akan lupa. Beliau berhenti berdagang dalam suatu waktu, untuk melatih semua gerakan itu, dan baru berdagang kembali setelah merasa mahir. Diceritakan bahwa beliau bisa mengalahkan semua perampok yang mencegatnya, dan mulailah beliau membangun reputasinya di dunia persilatan. Jurus yang dilatih:<br />
<br />
1. Jurus Harimau/Pamacan (Pamacan, tetapi mohon dibedakan pamacan yang "black magic" dengan jurus pamacan. Pamacan black magic biasanya kuku menjadi panjang, mengeluarkan suara-suara aneh, mata merah dll. Silakan guyur aja dengan air kalau ketemu yang kaya gini. ).<br />
<br />
2. Jurus Monyet/Pamonyet (Sekarang sudah sangat jarang sekali yang mengajarkan jurus ini, dianggap punah. Kabarnya di Tasikmalaya di sana masih diajarkan, semoga Guru mereka diberi umur panjang, kesehatan dan murid yang berbakti sehingga jurus ini tidak benar-benar punah).<br />
<br />
3. Jurus Pepedangan (ini diambil dari monyet satunya lagi yang memegang ranting).<br />
<br />
Cerita di atas sebenarnya lebih cenderung mitos, tidak bisa dibuktikan kebenarannya, walaupun jurus-jurusnya ada. Maenpo Cimande sendiri dibawa ke daerah Priangan Timur dan Cianjur Selatan oleh pekerja-pekerja perkebunan teh. Hal yang menarik adalah beberapa perguruan tua di daerah itu kalau ditanya darimana belajar Maenpo Cimande selalu menjawab "ti indung" (dari ibu), karena memang mitos itu mempengaruhi budaya setempat, jadi jangan heran kalau di daerah itu perempuan pun betul-betul mempelajari Maenpo Cimande dan mengajarkannya kepada anak-anak atau cucu-cucunya, seperti halnya istrinya Abah Khaer mengajarkan kepada Abah Khaer.<br />
<br />
Perkembangannya Maenpo Cimande sendiri sekarang di daerah tersebut sudah diajarkan bersama dengan aliran lain (Cikalong, Madi, Kari, Sahbandar, dll). Beberapa tokoh yang sangat disegani adalah K.H. Yusuf Todziri (sekitar akhir 1800 - awal 1900),Kiai Papak (perang kemerdekaan, komandannya Mamih Enny), Kiai Aji (pendiri Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka, perang kemerdekaan), Kiai Marzuk (Maenpo H. Marzuk, jaman penjajahan Belanda), dll. </div>
</div>
Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-70903137814716605232013-06-21T00:38:00.000+07:002013-06-21T00:38:54.887+07:00Kenapa Pagar Nusa Berpakaian Serba Hitam?<div style="text-align: justify;">
Cerita Singkatnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUA_ciON9ufFOcfAyZ9g7Dgv5gMlYfxZllKi_pc3810KQO6Bty5Ocwj5m9eEL9-fhqw7p8MINFeF1FfKSFWuCaExu6-4gNkVgFpn0pO_kMZYri1OtT0FsGd3G-4oRE98lflkJaWkCcJRE/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUA_ciON9ufFOcfAyZ9g7Dgv5gMlYfxZllKi_pc3810KQO6Bty5Ocwj5m9eEL9-fhqw7p8MINFeF1FfKSFWuCaExu6-4gNkVgFpn0pO_kMZYri1OtT0FsGd3G-4oRE98lflkJaWkCcJRE/s200/index.jpeg" width="196" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ahad
siang di pesantren Al-Hamid, Jakarta Timur. Ratusan orang serba hitam
berdatangan. Kopiah hitam. Baju panjang hitam. Celana panjang hitam. Dan
sepatu hitam. Mereka para pandekar Pagar Nusa. Pagar NU dan Bangsa!<br />
<br />
“Ada
sejarahnya kenapa pakaian Pagar Nusa hitam,” kata KH Suharbillah, salah
seorang pendiri Pagar Nusa, di pesantren Al-Hamid, Jakart<span class="text_exposed_show">a Timur, Ahad lalu.<br />Bahwa
untuk mengusir Sekutu di Surabaya, Harotusy Syekh KH Hasyim Asy’ari
ingin mengundang santrinya yang sukses dalam bidang kanuragan dari
Parakan, Kedu.<br />Rupanya niat Mbah Hasyim mau mengundang, diketahui
santri itu. Khawatir keliru, ia datang mendahului. Tapi Mbah Hasyim,
meski sudah didatangi, tetap kirim utusan ke sana.<br /><br />“Utusannya para pendekar. Semuanya berpakaian serbahitam. Warna hitam itu dari peristiwa itu,” katanya.<br />Pakaian
hitam juga merupakan warna dasar orang Nusantara. “Kebanyakan berwarna
hitam. Mulai dari Aceh, Betawi, Sunda, Ponorogo, Madura dan lain-lain.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"><br />Kemudian
Suharbillah memaknai warna hitam. Menurut dia, makna filososfis hitam
pada pakaian Pagar Nusa adalah orang yang lurus, tidak nolah-noleh.<br />“Jadi, orangnya berjalan jujur dan lurus.”<br />Selain
itu, dalam keputusan internasional menetapkan atlet silat harus
berpakaian hitam. “Kita selaku pendukung, termasuk sumber silat di
dunia, kita sewajarnya ikut berpakaian itu,” pungkasnya.</span></div>
trimudareoghttp://www.blogger.com/profile/10329842449789701626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-79139744396567289972013-06-21T00:26:00.001+07:002013-06-21T00:26:59.829+07:00Teknik Dasar Pencak Silat<b>A. KUDA - KUDA</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuaTirIt43ixLe1xcHUp_D9aD8Wx6fQ1xokC6gh4Sl6D3g2HQlvV3Rmf5iAeNWGcwr2T9ydJhZotjfILGHjd56hH8APIvYQcpnktAQ6hyZEgyIlLAAJA1mglP-s1OYUtXU0O3i5MWTTXQ/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuaTirIt43ixLe1xcHUp_D9aD8Wx6fQ1xokC6gh4Sl6D3g2HQlvV3Rmf5iAeNWGcwr2T9ydJhZotjfILGHjd56hH8APIvYQcpnktAQ6hyZEgyIlLAAJA1mglP-s1OYUtXU0O3i5MWTTXQ/s1600/2.jpg" /></a></div>
<br />
<span id="goog_633994840"></span><span id="goog_633994841"></span>Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap
dari kedua kaki dalam keadaan statis. Teknik ini digunakan untuk
mendukung sikap pasang Pencak Silat. Kuda-Kuda juga dipergunakan
sebagai latihan dasar Pencak Silat untuk memperkuat otot-otot kaki.<br />
<br />
#Ditinjau Dari Bantuknya, kuda-kuda dibagi menjadi tiga yaitu :<br />
1. kuda-kuda ringan<br />
Yakni sikap kuda-kuda dengan salah satu badan atau kedua kaki<br />
menopang sebagian berat badan dan cenderung bersifat aktif.<br />
<br />
2. kuda-kuda sedang<br />
Yakni sikap kuda-kuda dengan kedua kaki menopang sebagian berat badan, bisa<br />
bersifat aktif maupun pasif.<br />
<br />
3. kuda-kuda berat<br />
Kuda-kuda berat, yakni sikap kuda-kuda yang salah satu atau kedua kaki menopang<br />
seluruh berat badan dan cenderung bersifat pasif<br />
<br />
#Ditinjau dari bobotnya, Kuda-kuda dibagi menjadi :<br />
1. Kuda-kuda Depan<br />
Yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan sedangkan kaki <br />
lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Posisi kedua <br />
telapak kaki membentuk sudut + 30 derajat.<br />
Kuda-kuda depan dibagi menjadi dua yaitu kuda-kuda depan lurus dan kuda-kuda <br />
depan serong <br />
<span class="fullpost"><br />2. Kuda-kuda Belakang<br /> Yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di depan, sedangkan kaki <br /> lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh kaki <br /> belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk <br /> sudut + 60 derajat.<br /><br />3. Kuda-kuda Tengah<br /> Yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat <br /> badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi <br /> serong. Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut + 30 derajat.<br /><br />4. Kuda-kuda Samping<br /> Yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat <br /> badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke dua telapak kaki <br /> sejajar membentuk sudut + 30 derajat.<br /><br /><b>B. SIKAP PASANG</b></span><br />
<span class="fullpost"><b> </b><br />Sikap
Pasang merupakan kombinasi sikap kaki dan sikap tangan dengan kuda-kuda
maupun tanpa kuda-kuda yang selalu disertai dengan kesiagaan mental dan
indera secara total.<br />Sikap pasang dibagi menjadi dua yaitu :<br />1. Sikap Pasang Terbuka, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang <br /> tidak melindungi tubuh.<br />2. Sikap Pasang Tertutup, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang <br /> melindungi tubuh.<br /><br />#Berikut beberapa contoh pengembangan dari sikap pasang :<br />a. Sikap Pasang Satu<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda memakai tengah belakang. Berat badan di <br /> tengah, posisi kaki depan dan belakang sejajar (sikap pasang tertutup). Posisi ke<br /> dua telapak tangan terbuka.<br />b. Sikap Pasang Dua<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah serong (sikap pasang tertutup), dengan <br /> satu tangan mengepal).<br />c. Sikap Pasang Tiga<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda samping (sikap pasang tertutup), posisi <br /> tangan kanan lurus ke belakang atas, tangan kiri bersilang di depan dada, atau <br /> sebaliknya. Posisi kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas.<br />d. Sikap Pasang Empat<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda depan, posisi telapak tangan depan mengepal, <br /> telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada.<br />e. Sikap Pasang Lima<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah seliwa, posisi telapak tangan mengepal<br /> menghadap ke atas dan telapak tangan yang lainnya terbuka silang di depan dada.<br />f. Sikap Pasang Enam<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah disertai kedua telapak tangan terbuka <br /> silang di depan dada.<br />g. Sikap Pasang tujuh<br /> Yakni sikap pasang yang terbuka dimana salah satu kaki disilangkan di belakang <br /> kaki lainnya dan pandangan mata searah dengan kaki yang disilang. Posisi ke dua <br /> telapak tangan terbuka menghadap ke atas.<br />h. Sikap Pasang Delapan<br /> Yakni sikap pasang yang salah satu kaki disilangkan ke depan kaki lainnya, kedua <br /> belah tangan di depan dada dengan telapak tangan terbuka.<br />i. Sikap Pasang Sembilan<br /> Yakni sikap pasang dengan kuda-kuda belakang. Posisi telapak tangan depan terbuka <br /> dan telapak tangan belakang mengepal.<br />j. Sikap Pasang Sepuluh<br /> Yakni sikap pasang berdiri satu kaki terbuka dengan sikap tangan seliwa, posisi <br /> salah satu telapak tangannya mengepal dan telapak tangan lainnya terbuka silang <br /> di depan dada.<br />k. Sikap Pasang Sebelas<br /> Yakni sikap pasang dengan satu lutut bertumpu pada lantai dengan kaki lainnya <br /> ditekuk tegak lurus, sedangkan posisi telapak tangannya terbuka menghadap ke <br /> depan dan telapak tangan lainnya menghadap ke atas.<br />l. Sikap Pasang Dua Belas<br /> Yakni sikap pasang dengan posisi bersila (sempok) dengan posisi kedua telapak <br /> tangan terbuka menghadap ke atas.<br /><br /><b>C. LANGKAH</b><br /> </span><br />
<span class="fullpost">#Ditinjau dari arahnya langkah dibagi menjadi :<br />1. Langkah Lurus<br /> a. Langkah lurus depan kiri <br /> b. Langkah lurus depan kanan<br /> c. Langkah lurus mundur kiri<br /> d. Langkah lurus mundur kanan<br />2. Langkah Samping<br /> a. Langkah samping kiri<br /> b. Langkah samping kanan<br />3. Langkah Serong<br /> a. Langkah serong depan kiri<br /> b. Langkah serong depan kanan<br /> c. Langkah serong belakang kiri<br /> d. Langkah serong belakang kanan<br />4. Langkah Silang<br /> a. Langkah silang depan kiri<br /> b. Langkah silang depan kanan<br />5. Langkah Pilin<br /> a. Langkah silang belakang kiri (pilin)<br /> b. Langkah silang belakang kanan (pilin)<br />6. Langkah Putar<br /> a. Langkah berputar kanan<br /> b. Langkah berputar kiri<br /><br />#Ditinjau dari tekniknya terbagi menjadi :<br />1. Langkah Angkatan<br />Angkatan,
salah satu teknik untuk mendekati atau menghindari serangan dengan cara
mengangkat/ memindahkan salah satu kaki ke segala arah.<br /><br />2. Langkah Geser<br />Geser,
salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau
menghindari serangan dengan cara menggeserkan telapak kaki ke segala
arah.<br /><br />3. Langkah Seser<br />Seser, salah satu teknik gerakan
langkah mendekati lawan dengan cara menyeret telapak kaki yang
dilakukan dengan kaki kanan/kiri di depan atau bergantian.<br /><br />4. Langkah Lompat<br />Lompat,
salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau
menghindari serangan dengan cara melompat (kedua kaki berpindah) ke
segala arah.</span>trimudareoghttp://www.blogger.com/profile/10329842449789701626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-39096196140160623752013-06-19T23:52:00.000+07:002013-06-17T23:53:48.185+07:00Pengertian Pencak Silat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcSlcu8maDc8IVKaKXnRStwci2tnCdp4DFvnwmF4EcheD8jmVpOtXugqQyfP2AhZxLUxg0akHfTCatq9iGgnCe15_P9nHM56P1njedM1ckUo_je3YT4u4bH25Zrl8ikta-Jv9OnnDswpQ/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcSlcu8maDc8IVKaKXnRStwci2tnCdp4DFvnwmF4EcheD8jmVpOtXugqQyfP2AhZxLUxg0akHfTCatq9iGgnCe15_P9nHM56P1njedM1ckUo_je3YT4u4bH25Zrl8ikta-Jv9OnnDswpQ/s1600/2.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pencak silat</b> atau <b>silat</b> adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak
silat menjadi salah satu alat pemersatu nusantara, bahkan untuk
mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa.Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional.Di Indonesia banyak sekali aliran-aliran dalam pencak silat, dengan
banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya masyarakat yang ada di
Indonesia dengan nilai-nilai yang ada didalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagar Nusa sendiri termasuk aliran yang cukup muda juga, sebagai aliran islam khususnya Nahdlatul 'Ulama.</div>
<div style="text-align: justify;">
ada beberapa manfaat dan aspek positif dari belajar Seni Bela Diri antara lain :</div>
<ol>
<li>Kesehatan dan kebugaran;</li>
<li>Membangkitkan rasa percaya diri;</li>
<li>Melatih ketahanan mental;</li>
<li>Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi;</li>
<li>Membina sportifitas dan jiwa ksatria;</li>
<li>Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi</li>
<li> dan masih banyak yang lain coy </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekian dan terimakasih.......</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Refferensi : wikipedia</div>
trimudareoghttp://www.blogger.com/profile/10329842449789701626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-47952007338522285402013-06-19T15:36:00.001+07:002013-06-19T15:36:31.727+07:00Kejuaraan Pencak Silat NU Pagar Nusa - Ma'arif NU BlitarSekitar 300 pendekar Ikatan Pencak
Silat NU Pagar Nusa di wilayah Blitar
Raya akan ikut ambil bagian dalam
Kejuaraan Pencak Silat Ma’arif Cup
2013 pada 23-26 Juni mendatang di
Pesantren Darur Roja’ Selokajang, Srengat. Acara diatas digelar atas kerja
bareng Lembaga Pendidikan
Ma’arif NU dan IPSNU Pagar Nusa
Blitar Raya. Beberapa persiapan sudah mulai
dilakukan oleh panitia. Mulai
menyiapkan tempat tanding, maupun
akomodasi peserta dan wasit juri. “Alhamdulillah persiapan sudah
mencapai 90 persen. Tinggal
pelaksanaannya saja,” ujar
Mohammad Makinuddin, panitia
acara kepada NU Online, Rabu siang. Menurut Makin, sekitar 300 pendekar
ikut ambil bagian dalam kejuaraan
perdana di wilayah Blitar Raya ini.
Mereka berasal dari beberapa
sekolah di lingkungan NU dan
komisariat yang mengadakan latihan Pagar Nusa. “Sesuai data terakhir ada 300 lebih
yang mendaftar. Mereka berasal dari
beberapa sekolah dan tempat latihan
yang ada di Blitar Raya,” ungkap
Makin. Dikatakan Makain, selain untuk olah
keterampilan bagi para aggota.
Ma’arif Cup kali ini, juga sekaligus
untuk penyaringan pesilat yang akan
diterjunkan dalam Kejurprov dan Pra
PON mendatang,” ungkap Makin, panggilan akrab aktivis Provos
Banser Jatim ini. Ini dilakukan, lanjut Makin,
mengingat selama ini para pendekar
Pagar Nusa khususnya di Blitar Raya
masih ketinggalan jauh dengan
beberapa pesilat dari perguruan
yang lain yang ada di wilayah Blitar Raya. “Ya kalau antar Pagar Nusa kita
bisa bicara. Terbukti setiap kejuaraan
antar Pagar Nusa kita pasti dapat
medali. Tapi kalau antar perguruan
lain kita masih kurang. Untuk itu
kejuaraan seperti ini sangat perlu terus diadakan,” katanya. Pengurus Cabang NU Kabupaten
Blitar, sangat mendukung kegiatan
ini. Terbukti beberapa fasiltas
disediakan untuk even rencananya
akan digelar setiap tahun dengan
lokasi yang berpindah-pindah ini. “NU pasti mendukung. Karena
seleksi ini memilih pendekar terbaik
yang nantinya pasti akan berguna
bagi perkembangan NU,” ungkap
KH Masdain Rifai, ketua PCNU
Kabupaten Blitar.Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-85781910989344861942013-06-17T23:41:00.000+07:002013-06-17T23:41:03.776+07:00Sejarah Pencak Silat Indonesia <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiDxH-znzYRCyGMCuvmM6OXY6P6hvWuCywUU9WaaJIwK8OU2iQux3exXaM7JJwrzNxsCjRDWMlZ2VNYlYTkaShQkcPH5_L0LRnIzPjSEQ-lcs4Nf4KUK4V8VLQ_dwdeGsk7QKDKnSd7UI/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="pagar nusa saperti" border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiDxH-znzYRCyGMCuvmM6OXY6P6hvWuCywUU9WaaJIwK8OU2iQux3exXaM7JJwrzNxsCjRDWMlZ2VNYlYTkaShQkcPH5_L0LRnIzPjSEQ-lcs4Nf4KUK4V8VLQ_dwdeGsk7QKDKnSd7UI/s320/1.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Nenek moyang
bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan
untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari
tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.
Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang
dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang
dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam
tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit
disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela
diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam
pembelaan diri dapat diandalkan.
Peneliti silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni
bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari
masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur.
Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat
adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan
juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan
Indonesia. Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India
dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat
pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari
India, Cina, dan mancanegara lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu <i>gayong</i> dan <i>cekak</i>.Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama <i>bersilat</i>, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama <i>pasilat</i>. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak
menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari
Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke
mulut, diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai
asal mula silat sulit ditemukan. Sejarah silat dikisahkan melalui
legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: <i>silek</i>) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.Kemudian <i>silek</i> dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.
Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande,
yang mengisahkan seorang perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan
antara harimau dan monyet. Setiap daerah umumnya memiliki tokoh
persilatan (<i>pendekar</i>) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai tokoh pencak silat Sunda Pajajaran,Hang Tuah panglima Malaka,Gajah Mada mahapatih Majapahit dan Si Pitung dari Betawi.<sup class="noprint Inline-Template"><span style="white-space: nowrap;" title="Kalimat yang diikuti tag ini membutuhkan rujukan."></span></sup></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14
di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan
pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari
latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan
bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah gerakan <i>silek</i> Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi
terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan silat Betawi yang
dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum
akad nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan
pengantin pria dalam perjalanannya menuju rumah pengantin wanita
dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan juga
menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat
di tengah jalan antara jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar
pengiring pengantin pria yang tentu saja dimenangkan oleh para pengawal
pengantin pria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat,
menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah
asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<sup class="reference" id="cite_ref-Penjasorkes_4-3"></sup></div>
<div style="text-align: justify;">
Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan <i>lingua franca</i> bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa
perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat
pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada
tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat)
didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu
menjabat ketua IPSI.Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah <i>Ikatan Pencak Silat Indonesia</i> (IPSI) di Indonesia, <i>Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia</i> (PESAKA) di Malaysia, <i>Persekutuan Silat Singapore</i> (PERSIS) di Singapura, dan <i>Persekutuan Silat Brunei Darussalam</i>
(PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat
di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk
sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya
dipertandingkan dalam SEA Games.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
trimudareoghttp://www.blogger.com/profile/10329842449789701626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-78323038446155214282013-06-17T21:39:00.001+07:002013-06-17T21:52:41.345+07:00Pembentukkan Organisasi Pagar Nusa Ranting Talun-Ngebel<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pagar
Nusa Saperti 13/04/2013</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Salam Pagar Nusa,</span></span></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivsFlqoNl_o2ECkQ0J2obML4JT2TjKJ8kcONRQyn2H6aqlevZVILJOUtd1_yoz95ASKPcUOZ_KNLcBnULvPGJQ9mGuOcy9SoIl5LcGTcZWyHgrvMd_lb_4nba2LyQzYsV6UmtQ6ha8lwQ/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="pagar nusa saperti" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivsFlqoNl_o2ECkQ0J2obML4JT2TjKJ8kcONRQyn2H6aqlevZVILJOUtd1_yoz95ASKPcUOZ_KNLcBnULvPGJQ9mGuOcy9SoIl5LcGTcZWyHgrvMd_lb_4nba2LyQzYsV6UmtQ6ha8lwQ/s1600/index.jpeg" title="" /></a></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Menyikapi
latar belakang Pagar Nusa di wilayah Ponorogo yang semakin berkembang dan
memerlukan struktur organisasi yang valid, maka perlu adanya re-generasi
kepengurusan Pagar Nusa Cabang, ANCAB, Rayon, Ranting dll. Oleh karena itu kami
sebagai generasi penerus Pagar Nusa merasa bertanggung jawab akan lestarinya
budaya pencak silat NU ini dengan mengadakan pertemuan ranting.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Pada
tanggal ini, kami segenap pemuda tepatnya di Dsn. Tritis Ds. Talun Kec. Ngebel
berkumpul dan membahas berbagai permasalahan Pagar Nusa Ponorogo terutama di
wilayah kami. Terutama masalah ke-organisasian, menejemen organisasi, dan status
latihan rutin Pagar Nusa Saperti.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Pertemuan
melibatkan beberapa unsur status masyarakat antara lain kamituwo, guru besar
SAPERTI ki Sumarno Plalangan, para undangan, dan tentunya semua pemuda Dusun
Tritis. Berbagai persiapan dari siang kami laksanakan demi acara yang baik dan
sukses, mulai dari materi pembahasan, susunan panitia, sound, proyektor, dll.
Meskipun beberapa masih dalam tahap menyewa, akan tetapi tidak mengurangi
lancarnya acara pada tanggal tersebut. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Dihadiri
lebih dari 80 peserta, acara yang
digelar di rumah bapak Katiman/ Jemangin berlangsung cukup baik. Kami segenap
panitia meminta kepada Ki Sumarno untuk menjelaskan apa dan bagaimana kedudukan
Pagar Nusa di kalangan Nahdlatul ‘Ulama, mulai dari seluk beluk Pagar Nusa di
Ponorogo dan Presentasi tentang berdirinya Pagar Nusa oleh Nahdlatul ‘Ulama.</span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Para</span><span style="font-family: "Times New Roman";"> peserta pertemuan sangat antusias dan
pada saat itupun latihan Pagar Nusa juga resmi dibuka lagi.</span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Acara
yang paling inti yaitu pembentukan kepengurusan Pagar Nusa Ranting Talun dan
sudah terbentuk dengan baik. Keberhasilan pertemuan kali ini membawa langkah
awal yang bagus untuk generasi Pagar Nusa yang akan datang.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Semoga
semua elemen Pagar Nusa di Ponorogo bisa berkembang dengan pesat sebagai
benteng dan wadah olah kanuragan di kalangan umat Islam khususnya NU.</span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Demikian
laporan dari Pagar Nusa Ranting Talun
Ngebel kepada jajaran kepengurusan cabang agar lebih memantau pertumbuhan Pagar
Nusa di seluruh wilayah Ponorogo.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: small;">
</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Kami
segenap panitia terimakasih kepada seluruh peserta yang hadir dan kepada Mbah
Marno Plalangan yang sudi hadir membimbing semua siswanya untuk menegakkan
Ahlussunnah Waljama’ah.</span></span></div>
<span style="font-size: small;">
<span style="font-family: "Times New Roman"; line-height: 115%;">Berikut kami lampirkan beberapa presentasi pada
saat acara berlangsung. </span></span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]--><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">Silahkan
Download Presentasi Pagar Nusa <a href="http://www.mediafire.com/?fhi3oi4w18492et" target="_blank">DISINI</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">atau <a href="http://www.mediafire.com/?m2tc38ta035bt3o" target="_blank">DISiNI</a></span></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>trimudareoghttp://www.blogger.com/profile/10329842449789701626noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-44962767179021704362013-06-15T02:53:00.001+07:002013-06-15T02:53:40.988+07:00Kyai NU dipolisikan, pendekar Pagar Nusa siap jadi tameng - LensaIndonesia.com<div> <br clear="all" class="bersih clr"/><div class="wimg"><img width="630" height="350" src="http://img.lensaindonesia.com/thumb/350-630-1/uploads--1--2013--05--17317-kh.-marzuki-mustamar-malang-kyai-nu-dipolisikan-pendekar-pagar-nusa-siap.jpg" class="imgw" alt="Kyai NU dipolisikan, pendekar Pagar Nusa siap jadi tameng - Tuduhan pencemaran nama baik Majelis Tafsir Alquran - KH. Marzuki Mustamar" title="Kyai NU dipolisikan, pendekar Pagar Nusa siap jadi tameng - Tuduhan pencemaran nama baik Majelis Tafsir Alquran - KH. Marzuki Mustamar"/><p><span class="c5">KH. Marzuki Mustamar</span><span>(Foto: Istimewa)</span></p> </div> <p><span class="c6"><strong>LENSAINDONESIA.COM:</strong> Kabar dilaporkannya salah seorang Kyai Nahdlatul Ulama (NU) ke Mabes Polri akibat muatan dakwah saat acara akhirussanah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras pada tahun 2011 lalu membuat sejumlah elemen Nahdliyin di Kabupaten Jombang, Jawa Timur gerah.</span></p> <p>Pendekar pagar nusa NU Jombang bahkan menyatakan siap menjadi tameng dan menggantikan saat dipenjara.</p> <p class="reoth">Baca juga: <a href="http://www.lensaindonesia.com/2013/06/13/perlukah-gubernur-jatim-melaporkan-hasil-kerjanya-pada-para-kyai.html#r=bacajuga" title="Perlukah Gubernur Jatim melaporkan hasil kerjanya pada para kyai?">Perlukah Gubernur Jatim melaporkan hasil kerjanya pada para kyai?</a> dan <a href="http://www.lensaindonesia.com/2012/12/03/pkb-pinang-rhoma-irama-untuk-pilpres-2014.html#r=bacajuga" title="PKB Pinang Rhoma Irama untuk Pilpres 2014">PKB Pinang Rhoma Irama untuk Pilpres 2014</a></p> <p>Dilaporkannya salah seorang kyai NU oleh Majelis Tafsir Alquran (MTA) sebagaimana diungkap oleh Ketua Yayasan PPBU, KH Irfan Soleh (Gus Irfan) kepada wartawan minggu lalu. Pengasuh Ribath Al-Hamidiyah Bahrul Ulum ini mengungkapkan, Kyai yang dimaksud adalah KH. Marzuki Mustamar, yang kini menjabat sebagai Ketua PCNU Malang.</p> <p>KH. Marzuki Mustamar, ungkap Gus Irfan, dilaporkan ke Mabes Polri oleh ormas MTA terkait poin ceramah pada acara Haflah Akhirussanah di PPBU Tambakberas tahun 2011 lalu yang menerangkan tentang Majelis Tafsir Alquran (MTA) yang berpusat di Solo.</p> <p>Adanya laporan tersebut diketahui setelah Gus Irfan dipanggil Mabes Polri untuk dimintai keterangan pada 23 April 2013 lalu.</p> <p>Gus irfan dalam keterangannya menyebutkan, Kyai Marzuki dilaporkan dengan tudingan berlapis yakni penyebar fitnah, pencemaran nama baik, institusi dan pribadi. Lalu menyebabkan perasaan tidak nyaman. Juga pelanggaran undang undang IT dengan ancaman 6 tahun penjara.</p> <p>Menanggapi adanya ormas yang melaporkan Kyai NU karena isi ceramah dalam dakwah, Ketua Pagar Nusa NU Cabang Jombang, KH. Ali Maksum menyatakan siap menjadi tameng bagi para Kyai.</p> <p>âKami sepenuhnya siap berada dibelakang Kyai. Pendekar pagar nusa siap menggantikan penjara jika ada kyai NU yang dipenjara karena urusan dakwah,â ungkap dia, Senin (27/05/2013).</p> <p>Tanggapan keras disampaikan penasehat PC GP Ansor Jombang, Basyaruddin Shaleh. Pihaknya bahkan siap mengintruksikan Banser untuk melakukan sweeping kepada penganut MTA di Jombang jika ormas tersebut berupaya mempolisikan Kyai NU karena urusan dakwah.</p> <p>Namun, baik Ali Maksum maupun Basyaruddin berharap seluruh elemen NU tidak terprovokasi dengan aksi MTA yang melaporkan Kyai NU karena isi ceramah. âBisa jadi ini bagian dari strategi mereka untuk melebarkan sayap, yang terpenting jangan sampai terprovokasi,â ujar Basyaruddin.<strong>@syafiâi</strong></p> </div><p class="source">http://www.lensaindonesia.com/2013/05/27/kyai-nu-dipolisikan-pendekar-pagar-nusa-siap-jadi-tameng.html</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-21980103601366536182013-06-10T00:25:00.000+07:002013-06-10T00:25:33.212+07:00Kenaikan Tingkat II Siswa Pagar Nusa SAPERTI Ranting TalunNgebel, 08/06/2013<br />
<br />
Alhamdulillah, dengan lancar kenaikan Siswa Pagar Nusa Saperti Ponorogo tepatnya Ranting Talun, Ngebel, Ponorogo sejumlah 32 siswa telah usai dan berjalan sesuai harapan.<br />
<br />
Dengan dihadiri para Pendekar Pagar Nusa dari berbagai ranting di wilayah Ponorogo acara kenaikan tersebut berlangsung dengan sangat baik. Sekitar 100 warga Pagar nusa ikut meramaikan acara tersebut mulai dari Pagar Nusa Ranting Ngebel, Ranting Serag- Kesugihan, Ranting Bagusan-Jenangan, Ranting Ngrayun, ikut meramaikan acara tersebut.<br />
<br />
Berbagai tes materi dasar, tes jurus Pagar Pusa, tes mental telah dilaksanakan dengan baik. Para siswa Pagar Nusa ternyata memiliki tekat yang kuat untuk melestarikan budaya Pencak Silat Nahdlatul 'Ulama yang memang seharusnya mereka lestarikan.<br />
<br />
Kami sebagai warga Pagar Nusa yang telah dahulu latihan ikut bangga dengan adanya semangat tersebut. Karena sudah saatnya para Pendekar Pagar Nusa dari semua elemen bangkit dan mengembangkan Banomnya Nahdlatul 'Ulama tersebut.<br />
<br />
Kami berharap kepada para siswa untuk selalu semangat menjunjung nama Pagar Nusa dan selalu menjadi bentengnya para 'Ulama. Selalu menerapkan aqidah sesuai ajaran Ahlussunnah Waljama'ah sesuai apa yang di ajarkan di kalangan Nahdlatul 'Ulama.Amiinnn<br />
<br />
<div class="systemBox" style="font-family: inherit; text-align: center;">
<h2>
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Beberapa lampiran foto acara malam hari:</span></span></h2>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifc5r7OdWYCIzz2ARm8tkT0furD8G_kHX7yrphWdkO1tx85ILwp-vB2UbuzoqI96_jlErXfElQqaI7qGeewIwSYozXEbsxxDg564NFIe_Yghyphenhyphen8gJZq6LpLiGx3vN31BYxTP_WMgTW5fiM/s1600/256269_507922832596049_1305950887_o.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifc5r7OdWYCIzz2ARm8tkT0furD8G_kHX7yrphWdkO1tx85ILwp-vB2UbuzoqI96_jlErXfElQqaI7qGeewIwSYozXEbsxxDg564NFIe_Yghyphenhyphen8gJZq6LpLiGx3vN31BYxTP_WMgTW5fiM/s320/256269_507922832596049_1305950887_o.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv4_xnczt7fKGgw67FLGB1FML118fhMnhyphenhyphenvAVRubFxMP_JWubEmxcwVQolZYu7TOibsojQ20CVwGKRhyZ_7Wud6t3AeAAsUNRWW_T_uuFQdTDetf5D7VS2EDEh0CEAmcHsrnW5dunIqcc/s1600/474705_507922459262753_1806136873_o.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv4_xnczt7fKGgw67FLGB1FML118fhMnhyphenhyphenvAVRubFxMP_JWubEmxcwVQolZYu7TOibsojQ20CVwGKRhyZ_7Wud6t3AeAAsUNRWW_T_uuFQdTDetf5D7VS2EDEh0CEAmcHsrnW5dunIqcc/s320/474705_507922459262753_1806136873_o.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimzHdjOHRoBiANU9uEjSHMu4fxcmxIsmgdxQkAJdXkD7bpAARG5CK6oemkyY4TYMyKqrTKW3P64iXBDHbbVpHXH93-dQlfR61BaUSXxxnO02Tz0H0IXopTiL9x3Y1mKReB0CL7h0DGpqg/s1600/965212_507922719262727_1211987937_o.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimzHdjOHRoBiANU9uEjSHMu4fxcmxIsmgdxQkAJdXkD7bpAARG5CK6oemkyY4TYMyKqrTKW3P64iXBDHbbVpHXH93-dQlfR61BaUSXxxnO02Tz0H0IXopTiL9x3Y1mKReB0CL7h0DGpqg/s320/965212_507922719262727_1211987937_o.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3uV3GYqfVHk9hGQjmlE0XHlfvZp5Dj4dU_hgfxIo0y0Z2OcDPMGVG2gmoyMbmBXnJKe4R3ouaLPZrpaX5nvVj-djwuBrvbSM97nevc1wkzrFgUQSdIxPod4bgJcnjgsZJPHZaL1SCt_o/s1600/977438_507923695929296_181655816_o.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3uV3GYqfVHk9hGQjmlE0XHlfvZp5Dj4dU_hgfxIo0y0Z2OcDPMGVG2gmoyMbmBXnJKe4R3ouaLPZrpaX5nvVj-djwuBrvbSM97nevc1wkzrFgUQSdIxPod4bgJcnjgsZJPHZaL1SCt_o/s320/977438_507923695929296_181655816_o.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjG-YzY6LQdBJyCyw4X-RnQsBHnnKigbtIjJ8O4jzEVKS6X4eeVFxnyteZ4JuaaxmfTGBYC0Foz8ANium1TeVElyTpCbdsv6t37FNFOS9MnOiMKMoK1XPaBoW4riKsn7o4vcwlSlvZU4E/s1600/977643_507922765929389_599977953_o.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjG-YzY6LQdBJyCyw4X-RnQsBHnnKigbtIjJ8O4jzEVKS6X4eeVFxnyteZ4JuaaxmfTGBYC0Foz8ANium1TeVElyTpCbdsv6t37FNFOS9MnOiMKMoK1XPaBoW4riKsn7o4vcwlSlvZU4E/s320/977643_507922765929389_599977953_o.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_NclwpuFZoczRvfRetM7BGupSSG9jVK642GWOz2Elzv6qCC5LLGkIghmOw_HgUN533z8hfl67DKV_fxTj_FmlvcW7_Iv07F25MuVIHaAXs7USpCom2O1e2TfWw6JFnp3SdiO0BTLppzw/s1600/981890_507922665929399_484479283_o.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_NclwpuFZoczRvfRetM7BGupSSG9jVK642GWOz2Elzv6qCC5LLGkIghmOw_HgUN533z8hfl67DKV_fxTj_FmlvcW7_Iv07F25MuVIHaAXs7USpCom2O1e2TfWw6JFnp3SdiO0BTLppzw/s320/981890_507922665929399_484479283_o.jpg" /></a>
<h3>
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">Beberapa lampiran foto acara malam hari:</span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: center;">
<style>
.systemBox {
background:#DDD;
width:560px;
height:50px;
overflow:hidden;
padding:5px;
-webkit-border-radius: 4px;
-moz-border-radius: 4px;
border-radius: 4px;
border:2px solid gray;
-webkit-transition: all 1s ease-in-out;
-moz-transition: all 1s ease-in-out;
-o-transition: all 1s ease-in-out;
-ms-transition: all 1s ease-in-out;
-webkit-hyphens: auto;
-moz-hyphens: auto;
hyphens: auto;
-moz-box-shadow: 0 0 5px hsla(0,93%,9%,.7);
-webkit-box-shadow: 0 0 5px hsla(0,93%,9%,.7);
box-shadow: 0 0 5px hsla(0,93%,9%,.7);
margin:0 auto;
}
.systemBox p {
-webkit-hyphens: auto;
-moz-hyphens: auto;
hyphens: auto;
padding-top:20px
}
.systemBox:hover {
background:#000;
height:100%;
-webkit-transition: all 1s ease-in-out;
-moz-transition: all 1s ease-in-out;
-o-transition: all 1s ease-in-out;
-ms-transition: all 1s ease-in-out;
-moz-box-shadow: 0 0 5px blue;
-webkit-box-shadow: 0 0 5px blue;
box-shadow: 0 0 5px blue;
}
.systemBox:hover h2 {
margin-top:-60px;
}
.systemBox:hover h3 {
margin-top:50px;
padding:5px;
text-align:center;
font-size:20px;
}
.systemBox h2 {
background:hsla(0,100%,50%,.7);
color:black;
height:28px;
padding:5px;
text-align:center;
-webkit-border-radius: 4px;
-moz-border-radius: 4px;
border-radius: 4px;
border:2px solid gray;
-moz-box-shadow: 0 0 5px #888;
-webkit-box-shadow: 0 0 5px hsla(33,50%,43%,.8);
box-shadow: 0 0 7px hsla(33,50%,43%,.8);
-webkit-transition: all 1s ease-in-out;
-moz-transition: all 1s ease-in-out;
-o-transition: all 1s ease-in-out;
-ms-transition: all 1s ease-in-out;
}
.systemBox h3 {
margin-top:-195px;
background:hsla(0,100%,50%,.7);
color:black;
height:28px;
padding:5px;
text-align:center;
-webkit-border-radius: 4px;
-moz-border-radius: 4px;
border-radius: 4px;
border:2px solid gray;
-moz-box-shadow: 0 0 5px #888;
-webkit-box-shadow: 0 0 5px hsla(33,50%,43%,.8);
box-shadow: 0 0 7px hsla(33,50%,43%,.8);
-webkit-transition: all 1s ease-in-out;
-moz-transition: all 1s ease-in-out;
-o-transition: all 1s ease-in-out;
-ms-transition: all 1s ease-in-out;
}
</style></div>trimudareoghttp://www.blogger.com/profile/10329842449789701626noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-26622136328981228372013-05-30T08:14:00.001+07:002013-05-30T08:14:30.769+07:00Chelsea Olivia Pilih Bela Diri Muay Thai - Tribunnews<div><p>Bagi pesinetron Chelsea Olivia, kesibukan membuatnya tidak pernah lupa untuk menjaga kondisi tubuh. Tetapi ia tidak bisa melakukan olahraga seperti jalan kaki, jogging maupun senam.</p> <p>"Aku olahraga lebih ke beladiri. Seperti yang sedang aku jalani sekarang adalah Muay Thai. Kurang lebih sudah hampir setahun ini. Aku merasa olahraga beladiri itu banyak gerakan badannya. Bahkan, aku merasa otot tangan dan kaki jadi kuat," ujar gadis yang bermain di lebih dari 20 <a href="http://www.tribunnews.com/tag/sinetron">sinetron</a> ini.</p> <p>Menurutnya, untuk berolahraga itu pilihannya sangat banyak. Yang terpenting, ada waktu khusus untuk menggerakkan tubuh.</p> <p>"Aku memang suka beladiri. Selain jaga diri, aku merasa gerakan bela diri itu ada kombinasi antara gerak dan pernafasan. Jadi, ya melatih pernafasan juga," kata Chelsea.</p> <p><em>Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Superball</em></p> </div><p class="source">http://www.tribunnews.com/2013/05/26/pilih-bela-diri-muay-thai</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-29574777172486420912013-05-30T08:13:00.001+07:002013-05-30T08:13:41.121+07:00Pencak Silat Semarang Gagal Gagal Dulang Emas di O2SN - Suara Merdeka CyberNews<div> <p><img class="detail_img" src="http://suaramerdeka.com/foto_sport/b49092639e1e36d1f842f7e08585184b.jpg" alt="image" width="400" height="267" hspace="5" align="left"/></p> <p><strong>SEMARANG, suaramerdeka.com</strong> - Tim Pencak Silat Kota Semarang gagal mendulang emas pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Jateng. Di kelompok SD hanya menyumbangkan medali perak, sedangkan di kelompok SMP, tak satu medali pun di bawa pulang.</p> <p>Dalam O2SN yang berlangsung di Komplek Gelora Jatidiri, kemarin, Semarang hanya memiliki satu wakil yakni Herlisa Kartika Jati (SDN Banyumanik 02) untuk turun di kelas seni tunggal putri (SD). Dalam perolehan poin, dia kalah dari wakil Karanganyar Silsia Ayu . Kekalahan Herlisa diduga karena kalah pengalaman dibandingkan rival beratnya.</p> <p>Bagimana tidak, Silsia Ayu merupakan pesilat cilik yang sudah mengecap manis pahitnya persaingan tingkat nasional. Karenanya apa-apa yang menjadi unsur penilaian telah dikuasai.</p> <p>''Dibandingkan Ayu, Herlisa memang masih kalah pengalaman. Ayu sudah pernah tampil di tingkat nasional, sedangkan Herlisa belum. Namun, hasil ini sudah cukup baik. Tahun depan Herlisa tentunya akan meraih hasil lebih baik lagi,'' tutur pelatih pencak silat Kota Semarang Jimmy Dompas.</p> <p>Adapun di kelompok SMP, Kota Lunpia pulang dengan tangan hampa. Satu-satunya harapan, yakni Adam Ariel (SMPN 37) yang turun di seni tunggal putra hanya mampu meraih peringkat keempat. Sebenarnya dia memiliki poin yang sama dengan peringkat ketiga. Namun kalah dalam penentuan tos-tosan.</p> <p>Gagal mendapatkan medali menjadi catatan tersendiri bagi Kota Semarang. Hal itu menunjukkan bahwa pembinaan pencak silat di ibu Kota Provinsi Jateng masih kalah dibandingkan dengan daerah lain. Bila terus dibiarkan, akan memengaruhi perkembangan dalam beberapa tahun ke depan.</p> <p>Jimmy menambahkan, Semarang masih menyimpan harapan di kelompok SMA yang akan dipertandingkan 28-31 Mei mendatang. Enam pesilatnya akan tampil, yakni Tias Cahya dan Lutfy di kelas B putri dan putra. Kemudian Intan dan Rudi di kelas F putri dan putra. Adapun Risma dan Andre akan turun di nomor seni.</p> (<strong>Hendra Setiawan/CN26</strong>)<br clear="all"/><div class="c11">Untuk berita terbaru, ikuti kami di <a class="c10" href="http://twitter.com/#!/suaramerdeka" target="_blank">Twitter <img src="http://www.suaramerdeka.com/v1/images/twitter-icon.png" alt="twitter" class="smc_va_img"/></a> dan <a class="c10" href="http://www.facebook.com/pages/SUARA-MERDEKA-CYBERNEWS/92211844395" target="_blank">Facebook <img src="http://www.suaramerdeka.com/v1/images/facebook-icon.png" alt="Facebook" class="smc_va_img"/></a></div> <p>Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat <strong>http://m.suaramerdeka.com</strong><br/>Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry <strong>http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad</strong></p> </div><p class="source">http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/sport/2013/05/17/23780/Pencak-Silat-Semarang-Gagal-Gagal-Dulang-Emas-di-O2SN</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-84657033428208687792013-05-24T14:50:00.005+07:002013-05-24T14:50:31.536+07:00Pengacara: Ahmad Fathanah Kenal Anis Matta - BeritaSatu<div> <p><strong>Jakarta</strong> - Pengacara tersangka kasus dugaan korupsi dan pencucian uang Ahmad Fathanah, Ahmad Rozi mengakui bahwa kliennya mengenal Wakil Ketua DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.</p> <p>"Jika kenal, saya yakin (Fathanah) kenal (Anis Matta)," kata Rozi saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Jumat (24/5).</p> <p>Hanya saja, Rozi mengaku tidak dapat memastikan keakraban atau kedekatan antara Fathanah dengan Anis Matta.</p> <p>Seperti diketahui, ketika bersksi dalam sidang perkara korupsi terkait penentuan kuota impor daging sapi tahun 2013 di Kementerian Pertanian (Kemtan), Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengakui bahwa pernah bertemu dengan Ahmad Fathanah.</p> <p>Namun, Suswono mengatakan ketika itu bertemu dengan Ahmad Fathanah ketika bersama Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.</p> <p>"Dengan Ahmad Fathanah bertemu di Makassar di Kabupaten Takalar. Beliau (Fathanah), saat itu bersama Anis Matta," kata Suswono ketika bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (17/5).</p> <p>Menurut Suswono, pertemuan tersebut terjadi akhir tahun 2012 ketika Pilkada berlangsung di Kabupaten Takalar.</p> <p>Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin mengatakan bahwa pernah bertemu Ahmad Fathanah di Lembang, Bandung, dalam rangka silahturahmi.</p> <p>Tetapi, menurut kuasa hukum Hilmi, Zainuddin Paru, kliennya tidak mengundang Fathanah. Sebaliknya, pria yang dikabarkan dekat dengan banyak perempuan tersebut datang bersama dengan pengusaha sukses asal Sulawesi Selatan, sekaligus mantan Wakil Ketua MPR, Aksa Mahmud.</p> <p>"Ada beberapa foto yang diperlihatkan penyidik saat pemeriksaan. Ada foto yang langsung berderet, ada beliau dgn pak Aksa Mahmud, dan ada foto lain yang kemudian ada Fathanahnya tetapi tidak bersama dengan Ustad (Hilmi)," kata Paru ketika ditemui di kantor KPK, Jakarta, Kamis (16/5). </p> </div><p class="source">http://www.beritasatu.com/nasional/115675-pengacara-ahmad-fathanah-kenal-anis-matta.html</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-5193686545434250432013-05-24T14:50:00.003+07:002013-05-24T14:50:21.439+07:0045 WANITA AHMAD FATHANAH: Data Beredar Belum Tentu Sama ... - Solopos<div><span/> <div id="attachment_409635" class="wp-caption alignnone c4"><span><a class="highslide" onclick="return vz.expand(this)" href="http://images.solopos.com/2013/05/vitalia_sesha.jpg"><img class="lazy lazy-hidden size-full wp-image-409635" title="vitalia_sesha" src="http://www.solopos.com/elements/plugins/bj-lazy-load/img/placeholder.gif" data-lazy-type="image" data-lazy-src="http://images.solopos.com/2013/05/vitalia_sesha.jpg" alt="" width="350" height="233"/><noscript> <p><img class="size-full wp-image-409635" title="vitalia_sesha" src="http://images.solopos.com/2013/05/vitalia_sesha.jpg" alt="" width="350" height="233"/></p> </noscript></a></span> <p class="wp-caption-text"><span>Vitalia Sesha</span></p> </div> <p><span>JAKARTA â" Daftar 45 perempuan yang disebut-sebut sebagai dekat dengan Ahmad Fathanah ramai dibicarakan belakangan ini.</span></p> <p><span>Meski begitu, data itu belum tentu sama dengan KPK dan PPATK.</span></p> <p><span>âPerlu disampaikan bahwa daftar itu bukan dari KPK dan nama-nama itu belum tentu sama dengan hasil analisis KPK dengan PPATK,â kata Juru Bicara KPK Johan Budi di gedung KPK Jakarta, Kamis (23/5).</span></p> <p><span>Hal ini dikemukakan Johan, karena di kalangan masyarakat tersebar daftar nama 45 perempuan yang diduga menerima aliran uang dari Fathanah, beserta dengan jumlah uang yang disetorkan dan tanggal penyetoran.</span></p> <p><span>âNama-nama yang beredar itu belum tentu sama lho,â kata Johan lagi.</span></p> <p><span>Baru-baru ini KPK telah kembali menyita sejumlah uang pemberian Fathanah kepada salah satu teman perempuannya, Tri Kurnia Puspita.</span></p> <p><span>âTri Kurnia tadi menurut penyidik telah mengembalikan uang sekitar Rp400 juta yang diduga dia terima dari AF (Ahmad Fathanah),â kata Johan Budi, Senin (20/5).</span></p> <p><span>Johan mengemukakan bahwa uang tersebut diberikan Fathanah kepada Tri Kurnia sebagai tanda pertemanan.</span></p> <p><span>Penyitaan yang dilakukan oleh KPK atas benda atau pun uang diduga pemberian Fathanah kepada teman-teman perempuannya tersebut, dikatakan Johan karena KPK sebelumnya sudah memperoleh data yang didapat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.</span></p> <p><span>âSebelumnya KPK memperoleh data bahwa ada aliran dana yang diperoleh yang bersangkutan sebagai bukti untuk tindak pidana pencucian uang Ahmad Fathanah, yang kami dapat dari PPATK,â kata Johan.</span></p> <p><span>Johan juga kembali menekankan bahwa benda-benda tersebut disita bukan dirampas, sehingga bila putusan Hakim mengatakan bahwa barang-barang dan uang tersebut harus dikembalikan maka akan dikembalikan kepada yang bersangkutan.</span></p> <p><span>Pada Selasa (7/5) KPK melakukan penyitaan terhadap mobil Honda Freed B 881 LAA, gelang merek Hermes dan jam tangan Rolex yang diserahkan atas nama Tri Kurnia Puspita.</span></p> <p><span>Menurut Johan harga gelang Hermes buatan Prancis itu adalah sekitar Rp50 juta â" Rp70 juta sedangkan jam tangan Rolex bernilai lebih dari Rp10 juta.</span></p> <p><span>Sejumlah perempuan diketahui mendapatkan barang dan uang dari orang dekat mantan Presiden PKS Luthi Hasan Ishaaq tersebut.</span></p> <p><span>Perempuan-perempuan itu antara lain mahasiswi Universitas Mustopo Maharany Suciyono yang ditangkap bersama dengan Fathanah pada 29 Januari di Hotel Le Meridien Jakarta, Maharany diketahui mendapat uang Rp10 juta dari Fathanah.</span></p> <p><span>Padahal Fathanah diketahui memiliki istri muda bernama Sefti Sanustika yang masih hamil tua dan tinggal di apartemen di Depok.</span></p> <p><span>Pada Jumat (3/5) artis Khadijah Azhari alias Ayu Azhari juga mengembalikan uang Rp20 juta dan 1.800 dolar AS yang diberikan oleh Fathanah sebagai ongkos pekerjaan Ayu yang ternyata tidak jadi dilakukan.</span></p> <p><span>KPK pada Senin (6/5) juga menyita mobil Honda Jazz warna putih bernomor polisi B 15 VTA dan jam tangah mewah buatan Swiss merek Chopard senilai Rp70 juta.</span></p> <p><span>Barang-barang itu diberikan kepada model majalah dewasa Vitalia Sesha.</span></p> <p><span>Sebelumnya KPK sudah menyita empat mobil mewah milik Fathanah pada 6 Maret yaitu Toyota FJ Cruiser hitam bernomor polisi B 1330 SZZ dan Alphard putih bernomor polisi B 53 FTI yang dibeli di dealer di Pondok Indah,Land Cruiser Prado hitam bernomor B 1739 yang dibeli dari dealer Wiliam Mobil di Pondok Indah, serta satu Mercedes Benz.</span></p> <p><span>Simak berita selengkapnya : <a href="http://digital.solopos.com/file/23052013/">http://digital.solopos.com/file/23052013/</a></span></p> </div><p class="source">http://www.solopos.com/2013/05/24/45-wanita-ahmad-fathanah-data-beredar-belum-tentu-sama-dengan-kpk-ppatk-409633</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-3768938957939580452013-05-24T14:50:00.001+07:002013-05-24T14:50:11.929+07:00Disebut Terima Dana Ahmad Fathanah, Elsya Ketakutan - KOMPAS.com<div> <div class="c11"><noscript> <p><a href="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ac3caaed&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE" target="_blank"><img src="http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=1421&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=ac3caaed" border="0" alt="" /></a></p> </noscript></div> <div class="font12 c_biru_kompas2011 pb_5 pt_5"> <div><a href="http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2335/1/Skandal.Suap.Impor.Daging.Sapi" class="c_biru_kompas2011">Kembali ke Index Topik Pilihan</a></div> </div> <p>Disebut Terima Dana Ahmad Fathanah, Elsya Ketakutan</p> <div class="left"> <p>Penulis : <span class="c_abu01_kompas2011">Kontributor Makassar, Hendra Cipto</span> | <span class="c_abu01_kompas2011">Kamis, 23 Mei 2013 | 20:54 WIB</span></p> </div> <div class="right font12 c_abu03_kompas2011"><span id="text_1022089"></span> <p><img src="http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/icon_dibaca.gif" /></p> <p>Dibaca: <span class="c_abu01_kompas2011"><strong id="tot_dibaca"></strong></span></p> <p><img src="http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/icon_komentar.gif" /></p> </div> <p><img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/05/23/1937007-elsya-620X310.jpg" alt="Disebut Terima Dana Ahmad Fathanah, Elsya Ketakutan" width="630" /><span class="pb_10">KOMPAS.com/Hendra Cipto</span> Salah satu dari empat wanita diduga penerima dana tersangka korupsi daging impor, Ahmad Fathana, Elsya Putri Adiyanti ditemani ayahnya Mulyadi menggelar konferensi pers dan memperlihatkan bukti transferan sebesar Rp 2 miliar di warung kopi (Warkop) Sija, Jl Boulevard, Makassar, Kamis (23/05/2013) sekitar pukul 20.00 Wita.</p> <div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_5"> <p><strong>TERKAIT:</strong></p> <div class="list_4 font12 c_biru_kompas2011 pb_10 bl_1"> <ul><li><a href="http://regional.kompas.com/read/2013/05/23/20400460/Mahasiswi.Makassar.Bantah.Terima.Dana.Fathanah">Mahasiswi Makassar Bantah Terima Dana Fathanah</a></li> </ul></div> </div> <div class="isi_berita2011 pt_5"> <p><strong>MAKASSAR, KOMPAS.com </strong>â" Disebut-sebut sebagai penerima aliran dana dari tersangka korupsi daging impor, Ahmad Fathanah, Elsya Putri Adiyanti (19), warga Kompleks Maizonet, Jalan Bourgenville, Makassar, mengaku ketakutan.</p> <p>Ketakutan mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) ini kemudian disampaikan kepada ayah kandungnya, Mulyadi, yang merupakan pengusaha tambang Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).</p> <p>Akibat kabar itu, Elsya kerap menerima telepon serta didatangi wartawan untuk diwawancarai. Akhirnya <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/05/23/20400460">Mulyadi pun melakukan klarifikasi</a> dengan menggelar konferensi pers di warung kopi Sija di Jalan Boulevard, Makassar, Kamis (23/5/2013) sekitar pukul 20.00 Wita.</p> <p>"Jadi sekalian, saya klarifikasi. Saya menggelar konferensi pers, setelah anak kedua saya Elsya Putri Adiyanti merasa ketakutan dan resah disebut-sebut sebagai penerima dana dari Ahmad Fathanah. Saya tekankan, Elsya tidak pernah menerima dana dari Ahmad Fathanah seperti wanita-wanita lainnya. Malah Elsya yang saya suruh transferkan uang Rp 2 miliar ke rekening Ahmad Fathanah atas petunjuk Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin," tandas Mulyadi yang juga merupakan mantan tim sukses Ilham saat mencolonkan diri sebagai Gubernur Sulsel ini.</p> <p>Mulyadi menjelaskan, dirinya mentransfer uang ke rekening Ahmad Fathanah demi mendapatkan suara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat Pilgub Sulawesi Selatan.</p> <p>"Uang ditransfer ke rekening Ahmad Fathanah untuk kepentingan Pemilihan Gubernur Sulsel. Agar PKS memberikan dukungannya ke Pak Ilham Arief Sirajuddin," tandasnya.</p> <p>Sebelumnya, Elsya disebut-sebut sebagai salah satu wanita penerima aliran dana terbesar dari tersangka korupsi daging impor, Ahmad Fathanah. Selain Elsya, ada dua wanita di Makassar yang diduga menerima aliran dana dari Ahmad Fathanah, yakni Amel Fadly dan Erna Kumala Ningrum yang merupakan istri politikus Makassar. </p> </div> <input type="hidden" name="article_id" id="article_id" value="1022089" /><span id="sartbox"></span> </div><p class="source">http://regional.kompas.com/read/2013/05/23/20544298/Disebut.Terima.Dana.Ahmad.Fathanah.Elsya.Ketakutan</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-25588442155146351122013-05-24T14:47:00.001+07:002013-05-24T14:47:03.285+07:00VIDEO: Kades Woro Selingkuh, Warga Ngamuk dan Bakar Kantor - Liputan6.com<div> <div class="box-image6 fl mr5"><img src="http://static.liputan6.com/201305/kades-selingkuh-130508b.jpg" alt="VIDEO: Kades Woro Selingkuh, Warga Ngamuk dan Bakar Kantor" title="VIDEO: Kades Woro Selingkuh, Warga Ngamuk dan Bakar Kantor" class="fl c15"/><p>(Liputan6 TV)</p> </div> <strong>Liputan6.com, Bima</strong> : Ratusan warga Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, mengamuk. Warga menyerbu kantor kepala desanya menuntut Kepala Desa Woro segera mundur karena diduga telah berselingkuh dengan istri warganya.<p>Pantauan <em>Liputan 6 SCTV</em> di Bima, warga yang datang dari berbagai dusun di Desa Woro ini langsung merangsek masuk ke kantor desa mencari kepala desanya. Meski sempat dihalangi petugas kepolisian dan Satpol PP, namun banyaknya jumlah warga membuat aparat kewalahan.</p><p>Tidak menemukan kepala desanya, ratusan warga ini akhirnya merusak fasilitas kantor desa dan merobohkan seluruh pagar dan membakarnya di depan kantor desa. Keributan antara warga dengan aparat desa juga sempat terjadi.</p><p>"Kasus ini sudah dilaporkan sang suami ke polisi dan sudah didamaikan. Namun isu terlanjur menyebar di telinga warga, sehingga ratusan warga mendatangi kantor desa dan mengamuk," ujar Kapolsek Madapangga Ipda M Nur di Mapolsek Madapangga, Rabu (8/5/2013).</p><p>Kini kasus tersebut ditangani Polres Bima Kabupaten. Hingga kini keberadaan kepala desa masih belum diketahui. "Warga menuntut Asikin segera mundur karena dinilai telah membuat malu warga Desa Woro yang selama ini dikenal sangat agamis," ucap Habe, warga Desa Woro. (Frd)</p></div><p class="source">http://news.liputan6.com/read/581418/video-kades-woro-selingkuh-warga-ngamuk-dan-bakar-kantor</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-1600432280007349032013-05-24T14:46:00.003+07:002013-05-24T14:46:53.268+07:00Seperti Inilah Sosok Klewang di Mata Tetangga - Detikcom<div id="detikcontent equalize"> <div class="top_detail cad_tdp"><a href="http://openx.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=45421__zoneid=348__cb=3283bf60cf__maxdest=http://www.standardchartered.co.id/personal-banking/credit-cards/microsite/onlineapps/" target="_blank"><img src="http://us.openx.detik.com/images/20130517172456_sc_610x90.gif" width="610" height="90" alt="" title="" border="0"/></a> <p><img src="http://openx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=45421&campaignid=9374&zoneid=348&channel_ids=,&loc=http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022&referer=http://news.google.com/news/url?sa=t&fd=R&usg=AFQjCNFUpuMAbBIxiAUdrvZXw9TbCxwzOg&url=http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022&cb=3283bf60cf" width="0" height="0" alt="" class="c2"/></p> </div> <p>Jumat, 17/05/2013 17:50 WIB</p> <div class="author"> <strong>Chaidir Anwar Tanjung</strong> - detikNews<br/></div> <div class="artikel2"> <div class="leftside banner_inside_article banner_reg cad_skyp"><noscript> <p><a href="http://bs.serving-sys.com/BurstingPipe/adServer.bs?cn=brd&FlightID=6868141&Page=&PluID=0&Pos=8054" target="_blank"><img src="http://bs.serving-sys.com/BurstingPipe/adServer.bs?cn=bsr&FlightID=6868141&Page=&PluID=0&Pos=8054" border="0" width="160" height="600"/></a></p> </noscript> <p><img src="http://openx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=45176&campaignid=9314&zoneid=24&channel_ids=,&loc=http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022&referer=http://news.google.com/news/url?sa=t&fd=R&usg=AFQjCNFUpuMAbBIxiAUdrvZXw9TbCxwzOg&url=http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022&cb=a31111f5e5" width="0" height="0" alt="" class="c2"/></p> </div> <p><img src="http://us.images.detik.com/content/2013/05/17/10/174855_klewangbajutahanan.jpg"/></p> <strong>Pekanbaru</strong> - Tidak pernah mau bergaul dan tidak pernah ikut bergotong royong. Kalau ditegur tetangga, dia tak segan mengeluarkan samurai panjangnya. Demikian sosok Klewang (57) di mata tetangga.<p>Klewang tinggal di Jl Nusa II, Perum Duta Mas, Jalan Pasir Putih, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau. Letaknya berbatasan dengan Pekanbaru.</p><p>Rumah bertipe 36 dan bercat putih itu ditempati istrinya, Sri (45). Posisinya di ujung nomor dua dari jalan utama. Ada tembok pagar yang belum selesai. Depan rumahnya juga ada tembok sebagai pembatas ke blok lainnya. Di tembok tertulis XTC dengan cat pilox.</p><p>Detikcom berkunjung ke rumah Klewang, Jumat (17/5/2013). Pintu utama tertutup rapat. Pintu bagian samping kiri terbuka. Terlihat seorang bocah tengah asyik bermain ayunan.</p><p>Menurut cerita tetangga, Klewang tinggal di perumahan itu sejak awal tahun 2000. Tapi, rumah itu bukan milik Klewang, melainkan milik istrinya.</p><p>"Klewang itu pengangguran, tak jelas apa kerjanya. Istrinya yang menghidupi anak-anaknya dengan mencuci dan menggosok ke rumah-rumah tetangga," cerita Ny Erna, tetangganya.</p><p>Klewang ditakuti. Dia marah jika kelompok geng motornya ditegur warga karena selalu berisik. Dia tak segan mendatangi warga yang menegur dengan menenteng samurai.</p><p>"Bersyukur kami sekarang, ia sudah ditangkap polisi. Dulu anak-anak kami disini selalu diancam Klewang dengan parang," timpal beberapa tetangga.</p><p>Klewang sudah pernah dilaporkan tetangga karena mengancam pakai samurai. Tapi setiap kali digerebek polisi, ia tak pernah ada di rumah. Bersama belasan anggota geng motor, kini ia ditahan di Mapolresta Pekanbaru.</p><p><em><strong>Anak seorang pembantu raih nilai UN tertinggi se-Jawa Timur. Saksikan kisahnya di "Reportase Sore", pukul 16.30 WIB, hanya di Trans TV.</strong></em></p><p><strong>(cha/try)</strong></p> <div id="bacajugabox" class="box_artikel2 box_artikel3"> <p><strong>Baca Juga</strong></p> <div class="baca_juga2 f12"> <ul class="f12 l_blue3_detik bold w290 fl"><li><a href="http://news.detik.com/read/2013/05/16/203538/2248268/10/fitra-geng-motor-xtc-saya-lihat-5-cewek-masuk-kamar-klewang?nd771104bcj">Fitra Geng Motor XTC: Saya Lihat 5 Cewek Masuk Kamar Klewang</a></li> <li><a href="http://news.detik.com/read/2013/05/16/190419/2248189/10/pengakuan-cewek-pengikut-klewang-soal-penggunaan-sabu-di-geng-motor?nd771104bcj">Pengakuan Cewek Pengikut Klewang Soal Penggunaan Sabu di Geng Motor</a></li> </ul><ul class="f12 l_blue3_detik bold w290 fr"><li><a href="http://news.detik.com/read/2013/05/17/000343/2248340/10/klewang-punya-tim-intelijen-di-geng-motor-tugasnya-mengintai-polisi?nd771104bcj">Klewang Punya Tim Intelijen di Geng Motor, Tugasnya Mengintai Polisi</a></li> <li><a href="http://news.detik.com/read/2013/05/16/222138/2248316/10/klewang-cs-palak-abg-pacaran-di-stadion-riau-tarifnya-beda-beda?nd771104bcj">Klewang Cs Palak ABG Pacaran di Stadion Riau, Tarifnya Beda-beda</a></li> </ul> </div> </div> </div> <br class="c7"/><fieldset class="iklan_tengah"><legend>Sponsored Link</legend> </fieldset><div class="banner_2"> <div class="satu_1 cad_scl1"><a href="http://openx.detik.com/delivery/ck.php?oaparams=2__bannerid=45505__zoneid=1662__cb=032578aab7__maxdest=http://male.detik.com/read/2013/05/21/222710/2252385/1455/natalie-jahnke-snazzy-wildcat?993301male" target="_blank"><img src="http://us.openx.detik.com/images/20130522111639_250x250.gif" width="250" height="250" alt="" title="" border="0"/></a> <p><img src="http://openx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=45505&campaignid=9389&zoneid=1662&channel_ids=,&loc=http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022&referer=http://news.google.com/news/url?sa=t&fd=R&usg=AFQjCNFUpuMAbBIxiAUdrvZXw9TbCxwzOg&url=http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022&cb=032578aab7" width="0" height="0" alt="" class="c2"/></p> </div> <div class="dua_1"> <div class="box_artikel"> <div class="baca_juga2 f11"> <ul class="l_blue3_detik bold c8" id="forum"><li><a href="http://forum.detik.com/pks-fitnah-seniman-untuk-melindungi-bandot-penggemar-abg-t707708.html?nd771104forum">PKS Fitnah Seniman Untuk Melindungi Luthfi Hasan</a></li> <li><a href="http://forum.detik.com/patut-dicontohkah-abraham-samad-ingkar-janji-t707753.html?nd771104forum">Abraham Samad Ingkar Janji ?</a></li> <li><a href="http://forum.detik.com/un-diumumkan-ini-daftar-12-siswa-peraih-nilai-tertinggi-t707828.html?t=707828?nd771104forum">UN Diumumkan, Ini Daftar 12 Siswa Peraih Nilai Tertinggi</a></li> </ul></div> </div> <div class="box_artikel"> <div class="baca_juga2 f11"> <ul class="l_blue3_detik bold"><li><a href="http://yuswohady.blogdetik.com/2013/05/23/kebangkitan-merek-indonesia/?nd771104blog">Kebangkitan Merek Indonesia</a></li> <li><a href="http://kristintobing.blogdetik.com/2013/05/23/menkeu-baru-gimana-nasib-divestasi-newmont/?nd771104blog">Menkeu Baru, Gimana Nasib Divestasi Newmont?</a></li> <li><a href="http://chordering.blogdetik.com/2013/01/09/ternyata-wanita-lebih-sadis-daripada-pria/?nd771104blog">Ternyata Wanita Lebih Sadis Daripada Pria</a></li> </ul></div> </div> </div> </div> <div class="komentar"> <div class="komentar_head"> <h4 class="fl pt3"><strong>Komentar (<span class="jmlkomentar">0 Komentar</span>)</strong></h4> <div class="fr l_black_detik c9"><a href="http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022#komentar">Kirim Komentar</a> | <a href="http://news.detik.com/comment/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?nd771106com">Lihat Semua Komentar</a> | <a id="disclamer_prokontra" href="http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022" onclick="window.open('http://news.detik.com/disclamer.html','','width=650,height=500');return false;">Disclamer</a></div> </div> </div> </div><p class="source">http://news.detik.com/read/2013/05/17/173449/2249188/10/seperti-inilah-sosok-klewang-di-mata-tetangga?9922022</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-54324841446934790022013-05-24T14:46:00.001+07:002013-05-24T14:46:43.441+07:00Inilah Sepenggal Kisah Pulau Dana yang Terlupakan - Inilah.com<div> <p><strong>"Dari Sabang sampai Merauke, dari Mianga sampai Pulau Rote.." Demikian bunyi salah satu jingle produk mi instan. Dari sebaris jingle tersebut, si pembuat lirik mendiskripsikan Indonesia dari ujung timur ke ujung barat, dan ujung utara ke ujung selatan. Tapi tahukah anda, ternyata Pulau Rote, bukanlah pulau paling selatan di Indonesia?</strong></p><p>Di samping Pulau Rote, ada satu lagi pulau kecil terluar yang hanya dihuni oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penjaga garda terluar di sisi selatan. Di tempat ini tak ada penghuni lain selain kawanan kijang dan para penjaga keamanan tersebut. Meski tak berpenghuni, bukan berarti Pulau Dana tak layak dihuni.</p><p>Dengan luas sekitar 2 Km persegi, pulau indah dengan pantai berpasir putih ini memiliki hutan dan danau air tawar yang dikenal dengan nama danau merah. Bukan hanya di danau, bahkan di kawasan pangkalan militer yang dihuni TNI, dengan jarak sekitar 200 M dari bibir pantai, kita dapat menemukan sumber air tawar yang muncul dari tanah galian sedalam sekitar 1,5 M. Bukan hanya itu, selain sumberdaya hayati di dalam hutan kita juga dapat menemukan kawanan rusa timor yang kini keberadaannya dilindungi oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT).</p><p>Oleh karena itu, bukan mustahil, jika konon dahulu kala pulau ini sempat berpenghuni. Namun, sejak kejadian pembunuhan massal yang hanya menyisakan tujuh orang yang selamat dari seluruh penduduk di pulau tersebut, tak ada lagi yang tinggal di Pulau Dana. Saat ini, hanya sekitar 30-an anggota TNI yang menetap disana. Kejayaan kerajaan yang sempat berdiri disana hanya tinggal kisah semata.</p><p>Berdasarkan penuturan salah seorang keturunan Raja Thie, ber-fam (keluarga) Messakh, kisah habisnya penduduk Pulau Dana tak lepas dari keberadaan Pulau Rote. Kala itu (pada masa penjajahan Belanda) konon, Pulau Dana dan Rote dipimpin oleh sistem kerajaan. Pulau Rote, mempunyai tiga kerajaan yang baik raja maupun pengikutnya berasal dari penduduk asli, yakni Kerajaan Thie, Termanu, dan Baâa.</p><p>Sedang di Pulau Dana, berdiam sebuah kerajaan yang baik raja maupun penduduknya merupakan pendatang dari luar NTT (diduga dari Makassar) yang kebetulan singgah saat berlayar, kemudian terpukau kekayaan Pulau Dana dan menemukan air tawar, yang akhirnya menetap di pulau ini.</p><p>Suatu malam, ada beberapa nelayan Rote yang pergi mencari ikan hingga terdampar di Pulau Dana. Saat itu konon malam minggu. Malam, dimana penduduk Pulau Dana tengah mengadakan pesta rakyat dengan berdansa atau menari bersama.</p><p>Beberapa nelayan Rote tersebut lalu datang menghampiri. Lantaran terpukau kecantikan perempuan Dana, nelayan tersebut menggoda salah seorang di antaranya. Tak ayal, hal ini membuat penduduk lain marah. Nelayan-nelayan tersebut lalu dihabisi oleh penduduk Dana.</p><p>Waktu berlalu, hari berganti. Di Rote sendiri, ternyata seorang ibu hamil tengah menunggu suaminya pulang berlayar, namun si suami tak kunjung kembali. Hingga akhirnya si anak lahir dan beranjak dewasa.</p><p>Ketika si anak kecil hingga beranjak remaja, si anak selalu bertanya kepada ibunya, kemana ayahnya pergi. Mengapa tak kunjung kembali. Dan ibu selalu menunjuk ke laut, ke arah Pulau Dana, arah yang dituju suaminya untuk berlayar mencari ikan.</p><p>Saat si anak beranjak remaja, Raja Messakhâ"raja Kerajaan Thie-menggelar sebuah pesta besar. Ia mengundang seluruh raja dan penduduk Pulau Rote dan pulau-pulau berpenghuni di sekitarnya. Raja Dana dan penduduknya pun datang berkunjung.</p><p>Tak disangka, dalam sebuah jamuan, si istri dari nelayan yang terbunuh di Pulau Dana menemui seorang penduduk Dana yang menggunakan ikat pinggang suaminya di pesta tersebut. Ikat pinggang ini terbuat dari kulit kerbau dengan disain khusus, yang ia yakini hanya milik suaminya. Penuh sesak akan rasa rindu dan penasaran atas perginya si suami tanpa kabar, si perempuan itu akhirnya datang menghampiri laki-laki tersebut dan menanyakan dari mana asal ikat pinggang yang dikenakannya.</p><p>Benar saja, rasa penasaran perempuan ini menguap begitu saja berganti dendam yang bergejolak setelah mendengar bahwa suaminya tewas dibunuh. Ia pun menceritakan hal tersebut kepada sang anak. Si anak yang juga sangat merindukan ayahnya geram. Ia mendesak lelaki berikat pinggang tersebut untuk menceritakan kisah selengkapnya, dan berjanji akan membebaskan si pencerita beserta anak keturunannya.</p><p>Waktu berselang. Pesta telah berlalu. Semua raja dan pengikutnya telah kembali ke tempat masing-masing. Si anak yang diselimuti dendam, bertekar menuntut balas. Di asahnya parang berkali-kali hingga tajam-setajamnya. Setelah siap pergilah ia ke Pulau Dana.</p><p>Sesampainya di pulau ini, ia menyeret kerbau ke arah danau yang dikelilingin pagar batu. Di pinggir danau tersebut, lalu ia letakkan kerbau sebagai alat penarik para penduduk Pulau Dana. Ia sendiri berdiri di balik gerbang, bersiap membabat setiap leher yang datang.</p> <p>Insiden berdarah pun terjadi. Semua penduduk yang tertarik lantaran tidak pernah melihat kerbau datang ke danau dan tewas satu-persatu. Semua penduduk habis, hingga hanya menyisakan tujuh orang yang bersembunyi di atas beringin. Ketujuh orang ini adalah seorang pencerita (si pemakai sabuk kerbau) dan keluarganya.</p><p>Usai kejadian, ketujuh orang tersebut lalu terkenal dengan sebutan fam (keluarga) Nutu Hitu, yang artinya tujuh beringin. Keluarga ini lalu pergi hijrah ke Rote dan diangkat anak oleh Raja Thie. Pulau Dana pun tak lagi berpenghuni. Hingga saat ini, Fam Nutu Hitu dan Fam Messakh hidup bersaudara. Keduanya tidak bisa kawin karena telah dianggap satu keturunan.</p><p>Pulau Dana sendiri masih menyimpan kekayaan alamnya. Di dekat danau tempat bekas kerajaan, konon masih banyak tersisa benda-benda bersejarah, seperti kulit kerang berukuran raksasa bekas bak mandi putri raja, berbagai sisa permainan anak-anak, tempat duduk batu, dan lain-lain. Kijang-kijang pun masih hidup dan terus berkembangbiak meski jumlahnya terbatas. Sayang, pemerintah daerah belum memberikan perhatian khusus pada pulau ini. [yeh]</p> </div><p class="source">http://nasional.inilah.com/read/detail/1991630/inilah-sepenggal-kisah-pulau-dana-yang-terlupakan</p> Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5898065579740827455.post-1142852419347836882013-01-08T14:53:00.000+07:002013-01-08T15:36:20.328+07:00Arti Lambang Dan Simbol IPSNU Pagar Nusa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEged-_UyIK9fgpprMnMa9Mbp_UAvGFi8l5_4MwAEv7Z0q_vysWFVPs4DBrfEtgiV06-8xoA3WG9TvB4SYWtYGr17OOs6JGFpv2Fr8Mj94kiuQvCg-Sc_sMmocvfQKpzLNqHGKFvxCddQQI/s1600/Pagar+Nusa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEged-_UyIK9fgpprMnMa9Mbp_UAvGFi8l5_4MwAEv7Z0q_vysWFVPs4DBrfEtgiV06-8xoA3WG9TvB4SYWtYGr17OOs6JGFpv2Fr8Mj94kiuQvCg-Sc_sMmocvfQKpzLNqHGKFvxCddQQI/s320/Pagar+Nusa.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><i> </i></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">IPSNU Pagar Nusa adalah merupakan salah satu Badan Otonom Nahdlotul Ulama' yang selama ini berkembang di kalangan warga Nahdliyin. Yang dimana mempunyai <i>LAMBANG PAGAR NUSA</i> Simbol LPS Pagar
Nusa berupa gambar Pita bertulisan <b>LAA GHAALIBA ILLA BILLAH</b> yang melingkupi
bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian
sebagai berikut :</span></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syariat Islam yang mempunyai lima
rukun dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan
negara yang berpancasila.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span>Simbolisasi ini berangkat dari dasar
pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan :<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Islam itu didirika atas lima : Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan ( HR Bukhory )</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tiga garis tepi yang sejajar dengan
garis kurva merupakan lambang dari tiga pola utama yang berjalan bersama dalam
cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam, Ihsan sebagaimana Hadits
Nabi SAWÂ ketika ditanya oleh Malakat Jibril.</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal">
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bintang sudut lima sebanyak sembilan
buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas
bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan
wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal
karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan
angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai
isyarat akan mencapai kemuliaan.</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah SWT :<br />
Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi
melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku.
( QS.Yusuf : 4)<br />
Bintang terbesar mengisyaratkan adanya pola kepemimpinan yang dalam Islam
merupakan suatu keharusan.</span><br />
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Gambar cabang / trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas tepat dibawah
bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis
inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai
kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ),
Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas
persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama :</span></li>
</ul>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Barang siapa memisahkan diri dari kelompok dimakan srigala</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bola Dunia / gambar bumi tepat di
tengah merupakan ciri khas dari organisasi underbow Nahdlatul Ulama yang simbol
utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya
KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar Istikharahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pita melingkupi bumi dengan tulisan
LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yang berarti tidak ada yang menang (
mengalahkan ) kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri
khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi<br />
LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi
tambahan ba sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola
kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum
( am ) bagi segala bidang kehidupan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sedangkan secara khusus ( khas )
dengan mengambil tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan
beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan
kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan
kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Firman Allah : Jika Allah menolong
kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu ( QS. Ali Imron : 160 )<br />
Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata : berapa
banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak
dengan izin Allah ( QS. Al-Baqarah : 249 )<br />
Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman
menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) Allah itulah yang
pasti menang. ( QS. Al-Maa-idah : 56 ).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Warna Hijau dan putih merupakan dua
warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan
suci baik secara materiil ( fisik ) maupun immateriil ( non fisik ) dapatÂ
disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal yang bersifat sejuk, subur,
makmur, tenang, enak dipandang dan lain-lain yang membahagiakan selalu dapat
disimbolkan dengan warna hijau.</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal">
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Warna Putih merupakan warna wajah
cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan
manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. :</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mereka itulah bagi mereka surga ,
megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang
emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal,
sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah
pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. ( QS.Kahfi : 31).</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dengan demikian kombinasi warna itu
merupakan kombinasi warna yang mengidolakan pemandangan di Surga kelak.<br />
Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan
kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka
minuman yang bersih. ( QS Al-Insan 21 )</span></div>
</div>
Black Cobra 313http://www.blogger.com/profile/16586159338877647146noreply@blogger.com0